welcome

Minggu, 02 Juni 2013

CIRI-CIRI


CIRI-CIRI UMUM JAMUR
1. eukariotik
2. Jamur pada umumnya multiseluler (bersel banyak)
3.  Tubuh jamur tersusun dari komponen dasar yang disebut hifa. Hifa membentuk jaringan yang    disebut miselium. Miselium menyusun jalinan-jalinan semu menjadi tubuh buah.
Hifa adalah struktur menyerupai benang yang tersusun dari dinding berbentuk pipa. Dinding ini menyelubungi membran plasma dan sitoplasma hifa. Sitoplasmanya mengandung organel eukariotik.
Kebanyakan hifa dibatasi oleh dinding melintang atau septa.
  Septa mempunyai pori besar yang cukup untuk dilewati ribosom, mitokondria, dan kadangkala inti sel yang mengalir dari sel ke sel. Akan tetapi, adapula hifa yang tidak bersepta atau hifa senositik.
Struktur hifa senositik dihasilkan oleh pembelahan inti sel berkali-kali yang tidak diikuti dengan pembelahan sitoplasma.
  Hifa pada jamur yang bersifat parasit biasanya mengalami modifikasi menjadi haustoria yang merupakan organ penyerap makanan dari substrat; haustoria dapat menembus jaringan substrat.
  4. heterotrof
  Untuk memperoleh makanan, jamur menyerap zat organik dari lingkungan melalui hifa dan miseliumnya, kemudian menyimpannya dalam bentuk glikogen
  Oleh karena jamur merupakan konsumen maka jamur bergantung pada substrat yang menyediakan karbohidrat, protein, vitamin, dan senyawa kimia lainnya. Semua zat itu diperoleh dari lingkungannya.
  Sebagai makhluk heterotrof, jamur dapat bersifat parasit obligat, parasit fakultatif, atau saprofit
  Tumbuhan parasit yang menggantungkan sebagian sumber energi pada tumbuhan inang disebut parasit fakultatif. tetapi bersifat saprofit jika tidak mendapatkan inang yang
cocok.
  tumbuhan yang sepenuhnya menggantungkan sumber energi pada tumbuhan inang disebut sebagai parasit obligat (parasit sejati). Misalnya, Pneumonia carinii (khamir yang menginfeksi paru-paru penderita AIDS).
  Parasit fakultatif masih memiliki organ fotosintetik yang berfungsi secara normal sebagaimana tumbuhan bukan parasit.
  Saprofit
merupakan jamur pelapuk dan pengubah susunan zat organik yang mati.
                Sebagian besar jamur saprofit mengeluar-kan enzim hidrolase pada substrat makanan untuk mendekomposisi molekul kompleks menjadi molekul sederhana sehingga mudah diserap  oleh hifa. Selain itu, hifa dapat juga langsung menyerap bahan organik dalam bentuk sederhana yang dikeluarkan oleh inangnya.
  Simbiosis mutualisme jamur dengan tanaman dapat dilihat pada mikoriza, yaitu jamur yang hidup di akar tanaman kacang-kacangan atau pada liken.
  5. Reproduksi
seksual (generatif)
dan aseksual (vegetatif).
                Secara aseksual, jamur menghasilkan spora. Spora jamur berbeda-beda bentuk dan ukurannya dan biasanya uniseluler, tetapi adapula yang multiseluler.
  Apabila kondisi habitat sesuai, jamur memperbanyak diri dengan memproduksi sejumlah besar spora aseksual. Spora aseksual dapat terbawa air atau angin. Bila mendapatkan tempat yang cocok, maka spora akan berkecambah dan tumbuh menjadi jamur dewasa.
  Reproduksi secara seksual pada jamur melalui kontak gametangium dan konjugasi.
  Kontak gametangium mengakibatkan terjadinya singami, yaitu persatuan sel dari dua individu.
  Singami terjadi dalam dua tahap, tahap pertama adalah plasmogami (peleburan sitoplasma) dan tahap kedua adalah kariogami (peleburan inti).
  Setelah plasmogami terjadi, inti sel dari masing-masing induk bersatu tetapi tidak melebur dan membentuk dikarion.
  Pasangan inti dalam sel dikarion atau miselium akan membelah dalam waktu beberapa bulan hingga beberapa tahun. Akhimya inti sel melebur membentuk sel diploid yang segera melakukan pembelahan meiosis.
Peranan Jamur
Menguntungkan:
a. Volvariella volvacea (jamur merang) berguna sebagai bahan pangan berprotein tinggi.
b. Rhizopus dan Mucor berguna dalam industri bahan makanan : tempe dan oncom.
c. Khamir Saccharomyces berguna sebagai fermentor dalam industri keju, roti, dan bir.
d. Penicillium notatum berguna sebagai penghasil antibiotik.
e. Higroporus dan Lycoperdon perlatum berguna sebagai dekomposer.
                            
                    
 
Saccharomyces
  
Penicillium notatum
 
Penicillium
  1. Conidia 2. Sterigmata 3. Metulae 4. Branches
  5. Conidiophore
  1. Monoverticillate,
b. Biverticillate Conidiophores
Merugikan
       a. Phytium sebagai hama bibit tanaman yang menyebabkan penyakit rebah semai.
b. Phythophthora inf'estan menyebabkan penyakit pada daun tanaman kentang.
c. Saprolegnia sebagai parasit pada tubuh organisme air.
d. Albugo merupakan parasit pada tanaman pertanian.
e. Pneumonia carinii menyebabkan penyakit pneumonia pada paru-paru manusia.
f. Candida sp. penyebab keputihan dan sariawan pada manusia.
Klasifikasi Jamur
       JAMUR DIBAGI MENJADI 6 DIVISI :
  1. MYXOMYCOTINA (Jamur lendir) :merupakan jamur yang paling sederhana.
                Mempunyai 2 fase hidup, yaitu:
- fase vegetatif (fase lendir) yang dapat bergerak seperti amuba, disebut plasmodium
- fase tubuh buah
• Reproduksi : secara vegetatif dengan spora, yaitu spora kembara yang disebut myxoflagelata.
Contoh spesies : Physarum polycephalum
Physarum polycephalum
  simbiosis mutualisme antara alga dan jamur
  Likenes tergolong tumbuhan pionir/vegetasi perintis karena mampu hidup di tempat-tempat yang ekstrim.
  Usnea dasypoga
 
Reproduksi Lichenes : Spora dan Soredium.
- Soredia adalah unit reproduksi berupa sel ganggang yang terbungkus dengan hifa jamur
Soredium; kelompok kecil sel-sel ganggang yg sedang membelah dan diselubungi benang-benang miselium menjadi suatu badan yg  dapat terlepas dari induknya.
  Manfaat lumut kerak : Obat, jamu-jamu tradisional
  Usnea menghasilkan antibiotika asam usnin, berguna unt melawan Tubercolosis.
Simbiosis alga dan fungi
  1. kelas alga ; Clorophyta dan Chyanophyta
  2. kelas Jamur ; Basidiomicotyna dan Ascomycotyna
  Hub simbiosis : Fungi memberikan air dan unsur hara pada alga,alga memberikan hasil fotosintesis pada fungi.
  Alga yang ikut menyusun tubuh Lichenes  disebut ; gonidium
  Mycophycophyta biasanya disebut lumut kerak, menurut bentuknya lumut kerak dapat dibagi menjadi 3 kelompok:
1) Krustos (seperti kerak) , misalnya Graphis, seperti coret – coret kecil yang panjang di pepohonan.
2) Folios( seperti daun), misalnya umbellicaria , parmelia yang tumbuh pada bebatuan.
  3) Fruktikos (seperti semak), misalnya Usnea longgisima disebut janggut resi yang dapat mencapai beberapa meter panjangnya. Genus cladonia dapat menutupi daerah yang luas dikutub utara dan kawasan subartik.
  Manfaat liken sebagai makanan hewan sebagai bahan pewarna dan penyamak digunakan dalam industry parfum, sumber litmus yang digunakan dalam laboratorium kimia, juga sebagai indicator tingkat polusi.
  2. OOMYCOTINA
• Tubuhnya terdiri atas benang/hifa tidak bersekat, bercabang-cabang dan mengandung banyak inti.
• Reproduksi:
- Vegetatif : hidup di air dengan zoospora, hidup di darat dengan sporangium dan konidia.
- Generatif : bersatunya gamet jantan dan betina membentuk oospora yang selanjutnya tumbuh menjadi individu baru.
  Contoh spesies:
a. Saprolegnia sp. : hidup saprofit pada bangkai ikan, serangga darat maupun serangga air.
                b. Phytophora infestans: penyebab penyakit busuk pada kentang.
 
3. ZYGOMYCOTINA
• Tubuh multiseluler.
• Habitat umumnya di darat sebagai saprofit.
• Hifa tidak bersekat.
• Reproduksi:
- Vegetatif: dengan spora.
- Generatif: dengan konyugasi hifa (+) dengan hlifa (-) akan menghasilkan zigospora yang nantinya akan tumbuh menjadi individu baru.
       Struktur tubuh
       Miceliumnya bercabang banyak dan hifanya tidak bersekat – sekat, miselium pada rizopus memiliki tiga tipe hifa, yaitu ;
1. Stolon, yaitu hifa yang membentuk jaringan pada substrat misalnya roti.
2. Ryzoid, yaitu hifa yang membentuk substrat dan berfungsi sebagai jangkar untuk menyerap makanan.
3. Sporangiofor, yaitu hifa yang tumbuh tegak pada permukaan substrat dan memiliki sporangia globuler( bentuk built diujungnya).
       Contoh spesies:
a. Mucor mucedo : biasa hidup di kotoran ternak dan roti.
b. Rhizopus oligosporus : jamur tempe
 
Mucor
 
4. ASCOMYCOTINA
• Tubuh ada yang uniseluler dan ada yang multi seluler.
• Ascomycotina, multiseluler, hifanya bersekat dan berinti banyak.
• Hidupnya: ada yang parasit, saprofit, ada yang bersimbiosis dengan ganggang membentuk Lichenes (Lumut kerak).
• Reproduksi:
- Vegetatif : pada jamur uniseluler membentuk tunas-tunas,pada yang multiseluler membentuk spora dari konidia.
- Generatif: Membentuk askus yang menghasilkan askospora.
       Contoh spesies:
1. Sacharomyces cerevisae:
sehari-hari dikenal sebagai ragi.
- berguna untuk membuat bir, roti maupun alkohol.
- mampu mengubah glukosa menjadi alkohol dan CO2 dengan
proses fermentasi.
2. Neurospora sitophila:
jamur oncom.
       3. Peniciliium notatum dan Penicillium chrysogenum : penghasil antibiotika penisilin.
4. Penicillium camemberti dan Penicillium roqueforti : berguna untuk mengharumkan keju.
5. Aspergillus oryzae  : untuk membuat sake dan kecap.
6. Aspergillus wentii  : untuk membuat kecap
7. Aspergillus flavus  : menghasilkan racun aflatoksin Þ hidup pada biji-bijian. flatoksin salah satu penyebab kanker hati.
8. Claviceps purpurea : hidup sebagai parasit pada bakal buah Gramineae.
Aspergillus
  1. Conidia  2. Vesicle  3. Primary Sterigma
  4. Conidiophores  5. Vegetative Hyphae 
  6. Secondary Sterigma  7. Foot Cell
   
Aspergillus oryzae
Aspergillus wentii
       a. Kelas hemias comycetes,
       kelompok jamur ini tidak membentuk askoskap, tidak mempunyai hifa, tubuhnya terdiri dari sel bulat atau oval yang dapat bertunas, sehingga berbentuk rantai sel atau hifa semu. Contoh anggota adalah saccaromyces.
Macam saccaromyces, yaitu:
1. Saccaromyces cereviae,
2. Saccaromyces tuac
3. Saccaromyces elipsoideus,
       b. Kelas plectomicetes
        - Aspergillus  jenisnya antara lain:
1. Aspergillus fungigatus, bersifat parasit dan menyebabkan penyakit pernapasan pada unggas,
2. Aspergillus flafus, menghasilkan alpha toksin yang diduga sebagai penyebab penyakit kanker hati
3. Aspergillus niger, mengahasil kan asam sitrat.
4. Aspergillus oryzae , untuk merombak zat pati dalam pembuatan minuman beralkohol.
5. Aspergillus nidulans, parasit pada telinga menyebabkan automatikosis,
6. Aspergillus soyae, untuk pembuatan kecap.
       Penicillium
            Banyak terdapat pada bahan – bahan organic dan sebagai sapporofit , misalnya sebagai berikut:
1. Penicillium notatum dan penicillium chrysogenum penghasil zat antibiotic.
2. Penicillium camneberti dan penicillium reguefort, dimafaatkan untuk meningkatkan kualitas keju.
3. Penicillium itanicum, dan penicillium digitatum perusak buah jeruk.
       4. Penicillium ekspansum, menyebabkan buah apel membusuk ditempat penyimpanan.
5.
5. BASIDIOMYCOTINA
• Ciri khasnya alat repoduksi generatifnya berupa basidium sebagai
badan penghasil spora.
• Kebanyalcan anggota spesies berukuran makroskopik.
       Contoh spesies:
1. Volvariella volvacea :
jamur merang, dapat dimakan dan sudah dibudidayakan
2. Auricularia polytricha :
jamur kuping, dapat dimakan dan sudah dibudidayakan
3. Exobasidium vexans :
parasit pada pohon teh penyebab penyakit cacar daun teh atau blister blight.
        Penicillium islandicum, merusak beras sehingga berubah warna sehingga menjadi kuning.
       4. Amanita muscaria dan Amanita phalloides:
jamur beracun, habitat di daerah subtropis
5. Ustilago maydis :
jamur api, parasit pada jagung.
6. Puccinia graminis :
jamur karat, parasit pada gandum
Siklus hidup Basidiocarp
6. DEUTEROMYCOTIN
Nama lainnya Fungi Imperfecti (jamur tidak sempurna) dinamakan demikian karena pada jamur ini belum diketahui dengan pasti cara pembiakan secara generatif.
  Contoh : Jamur Oncom sebelum diketahui pembiakan generatifnya dinamakan Monilia sitophila tetapi setelah diketahui pembiakan generatifnya yang berupa askus namanya diganti menjadi Neurospora sitophila dimasukkan ke dalam Ascomycotina.
  Banyak penyakit kulit karena jamur (dermatomikosis) disebabkan oleh jamur dari golongan ini, misalnya :Epidermophyton fluocosum penyebab penyakit kaki atlit, Microsporum sp., Trichophyton sp. penyebab penyakit kurap.
  MIKORHIZA
Mikorhiza adalah simbiosis antara jamur dengan tumbuhan tingkat tinggi, jamur yang dari Divisio Zygomycotina, Ascomycotina dan Basidiomycotina.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar